Monday, August 13, 2007

Bicara hati seorang wanita


Segala puji bagi Tuhan semesta Alam karena telah menjadikan aku seorang perempuan yang di ciptakan dari tulang rusuk adam dengan seindah kejadian, tulang bengkok yang kau ubah dengan kekuatan perasaan mengatasi akal pikiran sebagai pikiran dan anugrah hasil doa seorang lelaki namun, biarlah kejadianku memberi guna yang ada manfaatnya.
Kiranya aku seorang istri kurniakanlah aku kekuatan untuk menjadi tulang belakang seorang suami,mengembang perjuangan di sayap kiri dengan kelembutan yang melayakan aku menjadi seorang teman setia, penyejuk mata, Pembina semangat, penguat jiwa seanggun pribadi siti khadijah sumber ketenangan Muhammad utusan Allah.
Bebas jiwa dari belenggu perasaan keperempuanan yang dimiliki nafsu merdeka dari kepentingan pribadi setulus siti fatimah yang sering ditinggalkan suami, saidina Ali diantar kepergiannya tanpa bertanya “kapan akan pulang? “ dan disambut kepulanganya dengan khidmay bersulamkan kemesraan
Rumah tangga adalah surga , tempat suburnya cinta ketuhanan akal yang tunggal tidak bisa dibiarkan hanya berkecimpung dengan periuk dan disebalik lipatan kain anak-anaknya. Menjangkau kebangkitan islam di jagat raya menjadi pentadbir disebalik tadbir.
Namun siapakah aku untuk memiliki watak wanita solehah pendamping nabi, karma berkaratnya mazmumah yang bersarang di hati” namun kurniakanlah aku sekeping hati yang senantiasa insyaf hak seorang suami tidak mungkin dapat dipenuhibiar telah kujilati nanahnya yang berlelehan dan telahku tadahkan wajah untuk mengusap debu di telapak kaki
Dan sememangnya aku mengimpikan watak seorang ibu yang bakat melahirkan putra-putri secekap mus’ab bin ja’far yang mengadai dunia demi kasih tuhannya segigih jubair ibn awwan yang diangkat rosul sebagai ‘hawarijnya’ hasil didikan ibunya yang setelah melalui zaman kanak-kanak yang yatim dan kekurangan memiliki putrid setabah dan seteguh st masyithoh rela di rebus demi mempertahankan iman atau sesuci maryam yang seluruh hidupnya mengabdi kepada Allah
Meskipun aku bukan ibu yang memiliki pribadi semurni siti fatimah, ibu syeikh addul khadir jailani , yang tiap tetes darahnya mampu berzikir kehadirat Allah
Aku berharap zuriatku dapat menampilkan mujahid yang rindu memburu syahid srikandi yang memakmurkan muka bumi Allah dengan kesolehan

0 comments:

 

::....mEngGapAiRidhAiLaHi..::: hanya sebuah coretan kecil dari berlembar-lembar cerita yang kulalui Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template