Wednesday, August 29, 2007

cerita di senin petang

0 comments
Sore itu seperti biasanya aku menunggu waktu shat asar tiba, tepatnya di masjid ukm. Karna seperti biasanya selepas asar nant ada kelas tahsin qur'an di pusat islam masjid. Dan seperti biasanya pula aku akan bertemu dengan sahabat-sahabat yang lainnya, ada yang baru habis kelas,menunggu kelas ada juga yang sengaja ingin shalat berjamaah di masjid. boleh dikatakan banyak lah jamaah hari itu seperti biasa. Selain pelajar ada juga orang luar UKM yang singgah di masjid itu semata-mata untuk shalat. Dan diantaranya K'Ari dia dari indonesia, dia bukan pelajar UKM tapi pada hari itu memang kami sll bertemu di masjid UKM seperti hari-hari sebelumnya. Mungkin dia sll ada urusan tapi aku tak pernah tanya apa, yang jelas suami dia memang seorang lecture( dosen) di fakulti kejuruteraan, ya fakulti yang cukup dekat dengan fakultiku.

Adzan pun berkumandang, para jamah siap-siap untuk shalat.aku masih melihat K"Ari terlena dengan tilawahnya. Aku sengaja tak menyapanya karna takut mengganggu. sampai iqomat di laungkan K'Ari menutup mushafnya kemudian memasukanya ke dalam beg hitam dia dan meletakan beg itu di depan shaf muslimat.kami berdiri di baris hadapan shaf dan aku sempat menyapanya dengan senyuman.
" Ada kelas tahsin ya" dia menyapaku
" ya Ka" aku menjawab ringkas karna imampun sudah bertakbir

Hari itu aku rasa cuaca tak sebaik biasanya karna walaupun panas tapi angin bertiup cukup kencang, di tambah kipas angin yang berada dalam masjid berputar kuat.sampai-sampai hijab antara muslimin dan muslimat terbuka oleh tiupanya yang kuat dan sebagian dari jamaah muslimat ada yang mask ke bahagian muslimin termasuk 3 beg muslimat.yang 1 milik pelajar yang dua milik 2 orang pengunjung UKM dan salah satunya adalah beg milik K'Ari.
Sampai sujud rakaat yang ketiga aku mersa tak berapa khusyu. Karena angin menjadikan hijab itu menutupi 3 beg yang tadinya ada di hadapanku.tapi aku tak berapa hiraukanya

Sampai rakaat terakhir dan salam. Aku dan jamaah yang lainya terus melihat keadaan beg tersebut dengan membuka hijabnya.karna beg itu berada di kawasan muslimin tapi apa yang terjadi.............?

Hanya ada satu beg yang tersisa yaitu beg pelajar UKM sedangkan 2 beg milik pengunjung UKM dah lenyap entah kemana?
Mak cik itu terus menangis karna ia menyadari beg dia tlah hilang sedangkan K' Ari aku tak tau dia kemana.suasana di masjid cukup hiruk pikuk karna mak cik tadi terus menangis mungkin banyak benda-benda yang berharga dalam handbeg dia.sementara K'Ari aku lihat di depan masjid tempat laki-laki.oya aku baru sadar dia bawa kereta tadi dan kuncinya ada dalam beg hitam dia, untungnya kereta dia masih ada.

Aku tak melihat kesedihan pada wajahnya hanya sesekali aku lihat dia mencari-cari, berharap pencuri itu tak lari jauh dari kawasan masjid, karna aku pun merasa saat rakaat ketiga beg itu masih ada walaupun sempat aku merasa ada orang berdiri di hadapanku tapi sedikitpun aku tak curiga, lagi[pun aku fikir ”tak mungkin di masjid ada pencuri” tapi nyatanya memang terjadi. aku menemaninya mengelilingi masjid sambil pandanganku tak lepas dari honda sivizy ka Ari, khawatir pencuri tu membawanya.
Aku sempat menghubungi handphone k’ari tapi mustahil pencuri itu angkat tapi memang masih boleh di hubungi sampai kali yang ke empat aku hubungi dia sudah off kan.

”K' ari sabar ya ini cobaan dari Allah” aku coba menenangkannya walaupun aku rasa itu tak berapa dia dengar karna matanya masih sibuk kesana kemari. ”K’ Ari dah mengikhlaskan semua habis mau di apain lagi jekaknya pun ga kecium” komentarnya.” hanya suami kaka pasti membebel di rumah. Aku hanya tersenyum. Aku coba menghubungi suaminya akhirnya ” uda aku dapat musibah ni handbagku ada yang curi!!! Uda datang cepatnya ke masjid ukm.aku berfikir O’ mungkin ’ Ari orang padang kali ........
tak selang 15 menit suaminya pun datang dengan satu kawannya. So akupun minta izin tak dapat menemaninya lagi karna aku tak boleh tinggalkan kelas tutorialku.




»»  READMORE...

Thursday, August 23, 2007

Buah hati riyadh

0 comments

tadi malam mujahidah comel menelponku dengan tangisanya yang kuat, sekarang teh dah ada temannya walaupun suaminya sibuk di KBRI, tapi yang jelas mereka gembira sekarang ini. kakaku baru melahirkan baby pertamanya di hospital riyadh, aku jadi cepet2 ketemu dia, mungkin lebaran haji kali ya kita ketemu sayang..............
»»  READMORE...

Hari merdeka di KBRI

0 comments
"17 agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita........................"
lagu itu.... hanya sayup2 terdengar di sini, tak ada upacara atau perayaan seperti layaknya hari merdeka negara yang lain sekalipun di KBRI, mungkin karena jatuhnya hari jum'at jadi agak susah juga ngerayainnya tapi apapun itu bukan perayaannya aja yang harus semangat tapi diri kita sebagai warganegara indonesia dah merdeka belum....???????
2 hari setelah merdeka kami dari PPI UKM berkunjung ke KBRI karna dari bagian keputrian kita punya program yang khusus untuk para TKI yang bermasalah hampir setiap minggunya. ya.. sekedar kasih semangat buat mereka walaupun tak banyak setidaknya kedatangan kami mereka sambut dengan hangat. kami mengadakan beberapa perlombaan yang berkaitan dengan kemerdekaan seperti lomba menyanyi kemerdekaan perkelompok selain itu kami juga mengadakan lomba hafazan alquran surat2 pendek. wah memang tak sia-sia kedatangan kami kali ini mereka begitu antusias dan semangat sekali, kami boleh menangkap dari wajah2 mereka yang walaupun begitu banyak derita yang mereka alami tapi mereka bergembira saat itu. salah satunya Mba' ceriyati.

aku sendiri berfikir....!!!
salah siapakah semua ini? batinku tersayat ketika mendengar cerita-cerita mereka selama mereka masih menjadi TKI. ada penyiksaan, penganiyaan dan banyak lagi cerita2 mereka tu.majikan terlalu kejam atau mereka sendiri yang kurang pendidikan? sesekali aku coba mengeluarkan saran yang menurutku lumrah dikeluarkan semua orang. apa sebaiknya ga kerja di negara sendiri? pasti alasanya sempitnya lapangan pekerjaan. ah aku rasa perkara ini ga ada habis2nya dari dulu.
aku hanya bisa doain mereka supaya cepat kembali ke kampung masing-masing dengan selamat dan agar berkurang orang-orang yang bernasib seperti mereka.............
wallahu a'lam
»»  READMORE...

Episode Cinta untuk syeikh

0 comments
"Merendahlah,
engkau kan seperti bintang-gemintang
Berkilau di pandang orang
Diatas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi
Janganlah seperti asap
Yang mengangkat diri tinggi di langit
Padahal dirinya rendah-hina"

(Nushus Arab)


Seperti tak percaya aku mendengar kabar itu: kau sudah pergi untuk selamanya.
Dan kenangan demi kenangan berkelebat cepat di benakku, menyisakan satu nama:
Rahmat Abdullah.

Kita memang tak banyak bertemu, tak banyak bercakap. Tapi percayakah kau, aku
menjadikanmu salah satu teladan diri. Kau menjelma salah satu sosok yang
kucinta. Tahukah kau, hampir tak ada tulisanmu yang tak kubaca? Dan setelah
membacanya selalu ada sinar yang menyelusup menerangi kalbu dan pikiranku.
Tidak sampai di situ, buku-bukumu selalu membuatku bergerak. Ya, bergerak!

Kau mungkin tak ingat tentang senja itu. Tapi aku tak akan pernah melupakannya.
Saat itu kau baru saja pulang dari rumah sakit untuk memeriksakan kesehatanmu.
Aku dan seorang teman menunggumu. Kami membutuhkanmu untuk memberi masukan
terhadap apa yang tengah kami kerjakan. Tanpa istirahat terlebih dahulu, dengan
senyuman dan kebersahajaan yang khas, kau menemui kami. Tak kau perlihatkan
bahwa kau sedang tak sehat. Bahkan kau bawa sendiri makanan dan minuman untuk
kami. Dengan riang kau menyemangati kami.

"Ini kebaikan yang luar biasa," katamu. "Bismillah. Berjuanglah dengan pena- pena itu!" Lalu kami mengundangmu untuk hadir pada acara milad organisasi kecil kami.
Sekadar menyampaikan undangan, dan tak terlalu berharap kau datang, karena kami
tahu kau sangat sibuk dengan begitu banyak persoalan ummat.

Hari itu, bulan Juli 2002, milad ke 5 organisasi kami: Forum Lingkar Pena.
Semua panitia direpotkan oleh banyak hal yang harus dikerjakan. Aku masih
sempat bertanya pada panitia: "Adakah yang menjemput Pak Taufiq Ismail dan Pak
Rahmat Abdullah?"
Panitia menggeleng. Banyak yang harus dikerjakan. Tak ada mobil atau tenaga
untuk menjemput.

Sudahlah, pikirku. Pak Taufiq dan Pak Rahmat terlalu besar untuk hadir di acara
seperti ini.

Aku hampir melompat ketika melihat Pak Taufiq Ismail datang sendirian dengan
taksi dan menyapa kami riang. Dan aku tak percaya ketika tak lama kemudian kau
muncul!
"Ustadz, terimakasih sudah datang. Kami tidak menyangka...," sambutku. Kau tersenyum. "Saya sudah agendakan untuk datang," katamu. "Ini acara FLP.
Istimewa."

Mataku berkaca. Ini ustadz Rahmat Abdullah, ia terbiasa diundang sebagai
pembicara dalam berbagai acara nasional sampai internasional. Dan kini ia sudi
hadir sebagai undangan biasa!

"Maaf ustadz tidak dijemput. Ustadz naik apa tadi?"

Naik bis. Tempatnya mudah dicari," katamu biasa.

Kau sempat turut memberikan award dalam acara tersebut dan memimpin doa
penutup. Aku menangis mendengar doa yang kau lantunkan, Ustadz. Kau
berulangkali mendoakan agar organisasi kami: FLP selalu bisa melahirkan para
pemuda yang tak akan berhenti berjuang dengan pena....

Pada akhir acara, kau turut berjongkok bersama para pemuda lainnya dan
menandatangani spanduk yang kami gelar bertuliskan "Sastra untuk Kemanusiaan." "Saya mencintai sastra dan suka membuat puisi," ceritamu.

Hari itu kehadiranmu benar-benar memberi semangat baru bagi kami. Ustadz, aku selalu mengenangmu sebagai suami dan ayah yang baik dalam keluarga.
Sebagai guru sejati bagi ribuan da'i. Dan ketika kau terpilih menjadi anggota
DPR RI tahun 2004 lalu, tak ada yang berubah darimu, kecuali usaha yang lebih
keras untuk membuat rakyat tersenyum. Dalam keadaanmu yang sederhana, kau tak
berhenti memberi zakat dan infaq dari gajimu. Kau satu dari sedikit orang yang
pernah kutemui, yang sangat berhati-hati dengan amanah dan berjuang untuk
menunaikannya tanpa cacat.
Ah, pernahkah kau meminta tarif untuk mengisi ceramah? Tak ada. Kau bahkan
pernah berkata: "Alhamdulillah ada lagi orang yang mau mendengarkan taushiyah
dari hamba Allah yang lemah ini."

Terakhir kali kita bertemu, Ustadz, di sebuah jalan raya, sekitar akhir tahun
lalu. Dan aku tak percaya, kau-anggota dewan yang terhormat--- masih saja
menyetop kopaja.
Kini dalam usia 53 tahun, kau pun kembali untuk selamanya. Ribuan orang, tak
terhingga orang, datang mengiringi untuk terakhir kali, sambil tak henti
bersaksi tentang keindahanmu.

Selamat jalan, Ustadz. Jalan kebaikan dan cinta yang selalu kau tempuh di
dunia, semoga mengantarkanmu ke gerbang yang paling indah di sisiNya. Amiin.

(Helvy Tiana Rosa)
»»  READMORE...

Monday, August 20, 2007

Bahagia dan celaka

0 comments
Di antara ciri-ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah :Ketika ilmu pengetahuannya bertambah, maka bertambah pula kerendahan hati dan rasa kasih sayangnya.Ketika bertambah amal-amalnya, semakin bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya dalam melaksanakan perintah Allah.Ketika bertambah usia, maka semakin berkurang semua ambisi-ambisi keduniawiannya.Ketika harta bertambah, maka bertambah pula sifat kedermawanannya.Ketika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, maka bertambahlah pula kedekatan dirinya pada manusia dan semakin rendah hati kepada mereka.Sebaliknya, ciri-ciri seorang hamba yang celaka adalah :Ketika ilmu bertambah, maka semakin bertambah kesombongannya.Ketika bertambah amalannya, maka makin bertambah kebanggaan kepada dirinya sendiri dan penghinaan kepada orang lain.Ketika semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya, semakin bertambah pula kesombongannya.(Al Fawaid, Imam Ibnul Qoyyim)
»»  READMORE...

Sunday, August 19, 2007

D! Atas sAjadaH c!nT@

0 comments
Kota Kufah terang oleh sinar purnama. Semilir angin yang bertiup dari utara membawa hawa sejuk. Sebagian rumah telah menutup pintu dan jendelanya. Namun geliat hidup kota Kufah masih terasa.
Di serambi masjid Kufah, seorang pemuda berdiri tegak menghadap kiblat. Kedua matanya memandang teduh ke tempat sujud. Bibirnya bergetar melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Hati dan seluruh gelegak jiwanya menyatu dengan Tuhan, Pencipta alam semesta. Orang-orang memanggilnya zahid?atau si Ahli Zuhud? karena kezuhudannya meskipun ia masih muda. Dia dikenal masyarakat sebagai pemuda yang paling tampan dan dan paling mencintai masjid di Kota Kufah pada masanya. Sebagian besar waktunya ia habiskan di dalam masjid, untuk ibadah dan menuntut ilmu pada ulama terkemuka kota itu. Saat itu masjid adalah pusat pendidikan, peradaban, informasi dan perhatian.
Pemuda itu terus larut dalam samudera ayat-ayat Ilahi. Setiap kali sampai pada ayat-ayat azab, tubuhnya bergetar hebat. Air matanya mengalir deras. Neraka bagaikan menyala di hadapannya. Namun jika sampai pada ayat-ayat nikmat dan syurga, embun sejuk dari langit terasa bagai mengguyur seluruh tubuhnya. Ia merasakan kesejukan dan kebahagiaan. Ia bagai mencium aroma wangi para bidadari yang suci.
Tatkala sampai pada surah Asy-Syams, ia menangis,
fa alhamaha fujuuraha wa taqwaaha.
Qad aflaha man zakkaaha
Wa qad khaaba man dassaaha
...
(maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaan,
sesungguhnya, beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan merugilah orang yang mengotorinya
...)
Hatinya bertanya-tanya. Apakah ia termasuk golongan yang mensucikan jiwanya? Ataukah golongan yang mengotori jiwanya? Dia termasuk orang yang beruntung ataukah yang merugi?
Ayat itu ia ulang berkali-kali. Hatinya bergetar hebat. Tubuhnya berguncang. Akhirnya ia pingsan.
***
sementara itu, di pinggir kota tampak sebuah rumah mewah bagai istana. Lampu-lampu yang menyala dari kejauhan tampak berkerlap-kerlip bagai bintang gemintang. Rumah itu milik seorang saudagar kaya yang memiliki kebun kurma yang luas dan hewan ternak yang tak terhitung jumlahnya.
Dalam salah satu kamarnya, tampak seorang gadis jelita sedang menari-nari dengan riang gembira. Wajahnya yang putih susu tampak kemerahan terkena sinar yang terpancar dari 3 lentera yang menerangi ruangan itu. Kecantikannya sungguh mempesona. Gadis itu terus menari sambil mendendangkan syair cinta.
in kuntu asyiqatul lail fa ka si
musyriqun bi dhau?
wal hubb al wariq
...?
(jika aku pecinta malam maka
gelasku memancarkan cahaya
dan cinta yang mekar
...)
Gadis itu terus menari-nari dengan riangnya. Hatinya berbunga-bunga. Di ruangan tengah, kedua orang tuanya menyunggingkan senyum mendengar syair yang didendangkan putrinya. Sang ibu berkata,
Abu Afirah, puteri kita sudah menginjak dewasa. Kau dengarkanlah baik-baik syair yang ia dendangkan.?
ya, itu syair cinta. Memang sudah saatnya ia menikah. Kebetulan tadi siang di pasar aku berjumpa dengan Abu Yasir. Dia melamar Afirah untuk putranya, Yasir.?
bagaimana, kau terima atau...?
ya jelas langsung aku terima. Dia kan masih kerabat sendiri dan kita banyak berhutang budi padanya. Dialah yang menolong kita dahulu waktu kesusahan. Di samping itu Yasir gagah dan tampan.?
tapi bukankah lebih baik kalau minta pendapat Afirah dulu??
tak perlu! Tidak ada pilihan kecuali menerima pinangan ayah Yasir. Pemuda yang paling cocok untuk Afirah adalah Yasir.?
tapi, engkau tentu tahu bahwa Yasir itu pemuda yang tidak baik.?
oh, itu gampang. Nanti jika sudah beristri Afirah, dia pasti akan tobat! Yang penting dia kaya raya.?
***
Pada saat yang sama, di sebuah tenda mewah tidak jauh dari pasar Kufah. Seorang pemuda tampan dikelilingi oleh teman-temannya. Tak jauh darinya, seorang penari melenggak lenggokkkan tubuhnya diiringi suara gendang dan seruling.
ayo bangun Yasir. Penari itu mengerlingkan matanya padamu!?Bisik temannya
he...benarkah??
benar. Ayo cepatlah. Dia penari tercantik kota ini. Jangan kau sia-siakan kesempatan ini!?
baiklah. Bersenang-senang dengannya memang impianku.?
Yasir bangkit dari duduknya dan beranjak menghampiri sang penari. Sang penari mengulurkan tangan kanannya dan Yasir menyambutnya. Keduanya lalu menari diiringi irama gendang dan seruling. Keduanya benar-benar hanyut dalam kelenaan. Dengan gerakan mesra penari itu membisikkan sesuatu ke telinga Yasir,
apakah anda punya waktu malam ini bersamaku??
Yasir tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Keduanya terus menari dan menari. Suara gendang memecah hati. Irama seruling melengking-lengking. Aroma arak menyengat nurani. Hati dan pikiran jadi mati.
***
Keesokan harinya.
Usai sholat dhuha, zahid meninggalkan mesjid menuju pinggiran kota. Ia hendak menjenguk saudaranya yang sakit. Ia berjalan dengan hati terus berdzikir membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Ia sempatkan ke pasar sebentar untuk membeli anggur dan apel untuk saudaranya yang sakit tersebut.
Zahid berjalan melewati kebun kurma yang luas. Saudaranya pernah bercerita bahwa kebun itu milik saudagar kaya, Abu Afirah. Ia terus melangkah menapaki jalan yang membelah kebun kurma itu. Tiba-tiba dari kejauhan ia melihat titik hitam. Ia terus berjalan dan titik hitam itu terus mendekat dan membesar. Matanya lalu menangkap di kejauhan sana perlahan bayangan itu menjadi seorang yang menunggang kuda. Lalu sayup-sayup telinganya mendengar suara?
tolooong...tolooong!!?
Suara itu datang dari arah penunggang kuda yang ada jauh di depannya. Ia menghentikan langkahnya. Penunggang kuda itu makin jelas.
Suara minta tolong itu makin jelas juga. Suara seorang perempuan. Dan matanya bisa menangkap penunggang kuda itu adalah seorang perempuan. Kuda itu berlari kencang.
tolooong! Tolooong hentikan kuda ini! Ia tak bisa dikendalikan!?
Mendengar itu Zahid tegang. Apa yang harus ia perbuat. Sementara kuda itu makin dekat dan tinggal beberapa meter di depannya. Cepat-cepat ia menenangkan diri dan membaca shalawat. Ia berdiri tegap di tengah jalan. Tatkala kuda itu sudah sangat dekat, ia mengangkat tangan kanannya dan berkata keras,
hai kuda makhluk ALLAH, berhentilah dengan izin ALLAH!?
bagai pasukan mendengar perintah panglimanya, kuda itu meringkik dan berhenti seketika. Perempuan yang ada di punggungnya terpelanting jatuh. Perempuan itu mengaduh. Zahid mendekat dan menyapanya,
Assalamualaiki. Kau tidak apa-apa??
Perempuan itu mengaduh. Mukanya tertutup cadar hitam. Dua matanya yang bening menatap Zahid. Dengan sedikit merintih ia menjawab pelan?
AlhamduliLlah, tidak apa-apa. Hanya saja tangan kananku sakit sekali. Mungkin terkilir saat jatuh.?
Syukurlah kalau begitu.?
Dua mata bening di balik cadar itu terus memandangi wajah tampan Zahid. Menyadari hal itu Zahid menundukkan pandangannya ke tanah. Perempuan itu perlahan bangkit. Tanpa sepengetahuan Zahid, ia membuka cadarnya. Dan tampaklah wajah cantik dan mempesona.
tuan, saya ucapkan terima kasih. Kalau boleh tahu siapa nama tuan, dari mana dan mau ke mana tuan??
Zahid mengangkat mukanya. Tak ayal matanya menatap wajah putih bersih di depannya. Hatinya bergetar hebat. Syaraf dan ototnya terasa dingin semua. Inilah pertama kalinya ia menatap gadis jelita dari jarak yang sangat dekat. Sesaat lamanya keduanya beradu pandang. Sang gadis terpesona oleh ketampanan Zahid, sementara gemuruh hati Zahid tak kalah hebatnya. Gadis itu tersenyum dengan pipi merah merona. Zahid tersadar, ia cepat-cepat menundukkan kepalanya. 擨nna liLlah. AstaghfiruLlah,?gemuruh hatinya.
namaku Zahid. Aku dari masjid mau mengunjungi saudaraku yang sakit.?
jadi kaukah Zahid yang sering dibicarakan orang itu? Yang hidupnya Cuma di dalam masjid??
tak tahulah. Itu mungkin Zahid yang lain.?kata Zahid sambil membalikkan badan. Ia lalu melangkah.
tunggu dulu tuan Zahid! Kenapa tergesa-gesa? Mau kemana? Perbincangan kita belum selesai!?
aku mau melanjutkan perjalananku!?
Tiba-tiba gadis itu berlari dan berdiri di hadapan Zaid. Terang saja Zaid gelagapan. Hatinya bergetar hebat menatap aura kecantikan gadis yang ada di depannya. Seumur hidup ia belum pernah menghadapi situasi seperti ini.
tuan aku hanya mau bilang, namaku Afirah. Kebun ini milik ayahku. Dan rumahku ada di sebelah selatan kebun ini. Jika kau mau silahkan datang ke rumahku. Ayahku pasti akan senang dengan kehadiranmu. Dan sebagai ucapan terima kasih aku mau menghadiahkan ini.?
Gadis itu lalu mengulurkan tangannya memberi sapu tangan hijau muda.
tidak usah.?
terimalah, tidak apa-apa! Kalau tidak tuan terima, aku tidak akan memberi jalan!?
Terpaksa Zaid menerima sapu tangan itu. Gadis itu lalu minggir sambil menutup kembali mukanya dengan cadar. Zahid melangkahkan kedua kakinya melanjutkan perjalanan.
***
Saat malam datang membentangkan jubah hitamnya, kota Kufah kembali diterangi sinar rembulan. Angin sejuk dari utara semilir mengalir.
Afirah terpekur di kamarnya. Matanya berkaca-kaca. Hatinya basah. Pikirannya bingung. Apa yang menimpa dirinya. Sejak kejadian tadi pagi di kebun kurma hatinya terasa gundah. Wajah bersih Zahid bagai tak hilang dari pelupuk matanya. Pandangan matanya yang teduh menunduk membuat hatinya sedemikian terpikat. Pembicaraan orang tentang keshalehan seorang pemuda di tengah kota bernama Zahid semakin membuat hatinya tertawan. Tadi pagi ia menatap wajahnya dan mendengar tutur suaranya. Ia juga menyaksikan wibawanya. Tiba-tiba air matanya mengalir deras. Hatinya merasakan aliran kesejukan dan kegembiraan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dalam hati ia berkata,
inikah cinta? Beginikah rasanya? Terasa hangat mengaliri syaraf. Juga terasa sejuk di dalam hati. Ya Robbi, tak aku pungkiri aku jatuh hati pada hamba-Mu yang bernama Zahid. Dan inilah untuk pertama kalinya aku jatuh cinta. Ya Robbi, izinkanlah aku mencintainya.?
Air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Ia teringat sapu tangan yang ia berikan pada Zahid. Tiba-tiba ia tersenyum,
ah sapu tanganku ada padanya. Ia pasti juga mencintaiku. Suatu hari ia akan datang kemari.?
Hatinya berbunga-bunga. Wajah yang tampan bercahaya dan bermata teduh itu hadir di pelupuk matannya.
***
Sementara itu di dalam masjid Kufah tampak Zahid yang sedang menangis di sebelah kanan mimbar. Ia menangisi hilangnya kekhusyukan hatinya dalam shalat. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Sejak bertemu dengan Afirah di kebun kurma tadi pagi ia tidak bisa mengendalikan gelora hatinya. Aura kecantikan Afirah bercokol dan mengakar sedemikian kuat dalam relung-relung hatinya. Aura itu selalu melintas dalam shalat, baca Al-Quran dan dalam apa saja yang ia kerjakan. Ia telah mencoba berulang kali menepis jauh-jauh aura pesona Afirah dengan melakukan shalat se-khusyu?nya namun usaha itu sia-sia.
ilahi, kasihanilah hamba-Mu yang lemah ini. Engkau Maha Tahu atas apa yang menimpa diriku. Aku tak ingin kehilangan Cinta-Mu. Namun Engkau juga tahu, hatiku ini tak mampu mengusir pesona kecantikan seorang makhluk yang Engkau ciptakan. Saat ini hamba sangat lemah berhadapan dengan daya tarik wajah dan suaranya. Ilahi, berilah padaku cawan kesejukan untuk meletakkan embun-embun cinta yang menetes-netes dalam dinding hatiku ini. Ilahi, tuntunlah langkahku pada garis takdir yang paling Engkau ridhai. Aku serahkan hidup matiku untuk-Mu.?Isak Zahid mengharu biru pada Tuhan Sang Pencipta hati, cinta, dan segenap keindahan semesta.
Zahid terus meratap dan menghiba. Hatinya yang dipenuhi gelora cinta terus ia paksa untuk menepis noda-noda nafsu. Anehnya, semakin ia meratap embun-embun cinta itu makin deras mengalir. Rasa cintanya pada Tuhan. Rasa takut akan adzab-Nya. Rasa cinta dan rindunya pada Afirah. Dan rasa tidak ingin kehilangan. Semua bercampur dan mengalir sedemikian hebat dalam relung hatinya. Dalam puncak munajatnya, ia kembali pingsan.
Menjelang subuh, ia terbangun. Ia tersentak kaget. Ia belum shalat tahajjud. Beberapa orang tampak tengah asyik beribadah, bercengkrama dengan Tuhannya. Ia menangis, ia menyesal. Biasanya ia sudah membaca dua juz dalam shalatnya.
ilahi, jangan kau gantikan bidadariku di syurga dengan bidadari dunia. Ilahi, hamba lemah, maka berilah kekuatan.?
Ia lalu bangkit, wudhu, dan shalat tahajjud. Dalam sujudnya ia berdo抋,
ilahi, hamba mohon ridha-Mu dan syurga. Amin. Ilahi lindungi hamba dari murka-Mu dan neraka. Amin. Ilahi, jika boleh hamba titipkan rasa cinta hamba pada Afirah pada-Mu, hamba terlalu lemah untuk menanggungnya. Amin. Ilahi, hamba mohon ampunan-Mu, rahmat-Mu, cinta-Mu dan ridha-Mu. Amin.?
***
Pagi hari, usai shalat dhuha Zahid berjalan ke arah pinggir kota. Tujuannya jelas yaitu rumah Afirah. Hatinya mantap untuk melamarnya. Di sana ia disambut dengan baik oleh kedua orang tua Afirah. Mereka sangat senang dengan kunjungan Zahid yang sudah terkenal ketaqwaannya seantero penjuru kota. Afirah keluar sekejap untuk membawa minuman lalu kembali ke dalam. Dari balik tirai ia mendengarkan dengan seksama pembicaraan Zahid dengan ayahnya. Zahid mengutarakan maksud kedatangannya, yaitu melamar Afirah.
Sang ayah diam sesaat. Ia mengambil nafas panjang. Sementara Afirah menanti dengan seksama jawaban ayahnya. Keheningan mencekam sesaat lamanya. Zahid menundukkan kepala, ia pasrah dengan jawaban yang akan ia terima. Lalu terdengar jawaban ayah Afirah,
anakku Zahid, kau datang terlambat. Maafkan aku, Afirah sudah dilamar oleh Abu Yasir untuk putranya Yasir beberapa hari yang lalu, dan aku telah menerimanya.?
Zahid hanya mampu menganggukkan kepala. Ia sudah mengerti dengan baik apa yang didengarnya. Ia tidak bisa menyembunyikan irisan kepedihan hatinya. Ia mohon diri dengan mata berkaca-kaca. Sementara Afirah, lebih tragis keadaannya. Jantungnya nyaris pecah mendengarnya. Kedua kakinya seperti lumpuh seketika. Ia pun pingsan saat itu juga.
***
Zahid kembali ke mesjid dengan kesedihan tak terkira. Keimanan dan ketaqwaan Zahid ternyata tidak mampu mengusir rasa cintanya pada Afirah. Apa yang ia dengar dari ayah Afirah membuat nestapa jiwanya. Ia pun jatuh sakit. Suhu badannya sangat panas. Berkali-kali ia pingsan. Ketika keadaannya kritis seorang jamaah membawa dan merawatnya di rumahnya. Ia sering mengigau. Dari bibirnya terucap kalimat tasbih, tahlil, istighfar dan ... Afirah.
Kabar tentang derita yang dialami Zahid ini tersebar ke seantero kota Kufah. Angin pun meniupkan kabar ini ke telingan Afirah. Rasa cinta Afirah yang tak kalah besarnya membuatnya menulis sebuah surat pendek,
------------------------------------------------------------------- Kepada Zahid,
Assalamualaikum,
Aku telah mendengar betapa dalam rasa cintamu padaku. Rasa cinta itulah yang membuatmu sakit dan menderita saat ini. Aku tahu kau selalu menyebut diriku dalam mimpi dan sadarmu. Tak bisa kuingkari, aku pun mengalami hal yang sama. Kaulah cintaku yang pertama. Dan kuingin kaulah pendamping hidupku selama-lamanya.
Zahid,
Kalau kau mau, aku tawarkan dua hal padamu untuk mengobati rasa haus kita berdua. Pertama, aku akan datang ke tempatmu dan kita bisa memadu cinta. Atau, kau datanglah ke kamarku, aku akan tunjukkan jalan dan waktunya.
Wassalam.
Afirah -------------------------------------------------------------------
Surat itu ia titipkan pada seorang pembantu setianya yang bisa dipercaya. Ia berpesan agar surat itu langsung sampai ke tangan Zahid. Tidak boleh ada orang ketiga yang membacanya. Dan meminta jawaban Zahid saat itu juga.
Hari itu juga surat Afirah sampai ke tangan Zahid. Dengan hati berbunga-bunga Zahid menerima surat itu dan membacanya. Setelah tahu isinya, seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ia menarik nafas panjang dan beristighfar sebanyak-banyaknya. Dengan berlinang air mata ia menulis balasan untuk Afirah:
------------------------------------------------------------------- Kepada Afirah,
Salamullahialaiki,
Benar aku sangat mencintaimu. Namun sakit dan deritaku ini tidaklah semata karena rasa cintaku padamu. Sakitku ini karena aku menginginkan sebuah cinta suci yang mendatangkan pahala dan diridhai Allah 扐zza Wa Jalla. Inilah yang kudamba. Dan aku kau ingin mendamba yang sama. Bukan sebuah cinta yang menyeret pada kenistaan dosa dan murka-Nya.
Afirah,
Kedua tawaranmu itu tak ada yang kuterima. Aku ingin mengobati kehausan jiwa ini dengan secangkir air cinta dari syurga. Bukan air timah dari neraka. Afirah, 擨nni akhaafu in 抋shaitu Rabbi adzaaba yaumin Adhim!?Sesungguhnya aku takut akan siksa hari yang besar jika aku durhaka pada Rabbku. Az-Zumar:13)
Afirah,
Jika kita terus bertaqwa, Allah akan memberikan jalan keluar. Tak ada yang bisa aku lakukan saat ini kecuali menangis pada-Nya. Tak mudah meraih cinta berbuah pahala. Namun aku sangat yakin dengan firman-Nya:
Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (yaitu syurga).?
karena aku ingin mendapatkan seorang bidadari yang suci dan baik maka aku akan berusaha menjaga kesucian dan kebaikan. Selanjutnya Allah-lah yang menentukan.
Afirah,
Bersama surat ini aku sertakan sorbanku, semoga bisa jadi pelipur lara dan rindumu. Hanya kepada Allah kita serahkan hidup dan mati kita.
Wassalam.
Zahid -------------------------------------------------------------------
Begitu membaca jawaban Zahid itu, Afirah menangis. Ia menangis bukan karena kecewa tapi menangis karena menemukan sesuatu yang sangat berharga, yaitu hidayah. Pertemuan dan percintaannya dengan seorang pemuda shaleh bernama Zahid itu telah mengubah jalan hidupnya.
Sejak itu ia menanggalkan semua gaya hidupnya yang glamour. Ia berpaling dari dunia dan menghadapkan wajahnya sepenuhnya untuk akhirat. Sorban putih pemberian Zahid ia jadikan sajadah, tempat di mana ia bersujud, dan menangis di tengah malam memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Siang ia puasa, malam ia habiskan dengan munajat kepada Tuhannya. Di atas sajadah putih itu ia menemukan cinta yang lebih agung dan lebih indah, yaitu cinta kepada Allah SWT. Hal yang sama juga dilakukan Zahid di masjid Kufah. Keduanya benar-benar larut dalam samudera cinta kepada Allah SWT.
Allah Maha Rahman dan Rahim. Beberapa bulan kemudian Zahid menerima sepucuk surat dari Afirah:
------------------------------------------------------------------- Kepada Zahid,
Assalamualaikum,
Segala puji bagi Allah, Dialah Tuhan yang memberi jalan keluar bagi hamba-Nya yang bertaqwa. Hari ini ayahku memutuskan tali pertunanganku dengan Yasir. Beliau telah terbuka hatinya. Cepatlah kau datang melamarku. Dan kita laksanakan pernikahan mengikuti sunnah RasuluLlah SAW secepatnya.
Wassalam,
Afirah -------------------------------------------------------------------
Seketika itu Zahid sujud syukur di mihrab Masjid Kufah. Bunga-bunga cinta bermekaran di dalam hatinya. Tiada henti bibirnya mengucapkan AlhamduliLlah.
***
»»  READMORE...

T!t!p !BuKu Ya Allah

0 comments
Nak, bangun... udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja..." Tradisi ini sudah berlangsung 20 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat. Kini usiaku sudah kepala 3 dan aku jadi seorang Karyawan disebuah Perusahaan Tambang, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah. "Ibu sayang... ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa." pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah.
Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.
Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca .. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ..... tapi entahlah.... Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa.
Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya "Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ?"
Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana. Terbata-bata Ibu berkata, "Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri"
Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.
Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika itu kutanya pada Ibu. Ibu menjawab "Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu.
Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua."
Lagi-lagi aku hanya bisa berucap "Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu." Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bias dilontarkan Ibuku untuk "cuti" dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu. Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis.
Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud. Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi... Ah, maafin kami Ibu ... 18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?
"Nak... bangun nak, udah azan subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. "
Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan "terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu...".
Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu... Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat Dirimu..
Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat "aku sayang padamu... ", namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah. Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita ...
Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada. Percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia. Wallaahua'lam
"Ya Allah,cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu..." dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggillah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil"
"Titip Ibuku ya Allah"
dari "Ihsan jundullah"
»»  READMORE...

TiKa C!nT@ berBuAh SuRgA

0 comments
Sebuah kisah Di tanah Kurdistan , ada seorang raja yang adil dan shalih. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas, dan pemberani. Saat-saat paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari anaknya itu membaca Al-Quran. Sang raja juga menceritakan kepadanya kisah-kisah kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang bernama Said itu, sangat gembira mendengar penuturan kisah ayahnya. Si kecil Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada orang yang memutuskannya.
Terkadang, ketika sedang asyik mendengarkan cerita ayahnya tiba-tiba pengawal masuk dan memberitahukan ada tamu penting yang harus ditemui oleh raja. Sang raja tahu apa yang dirasakan anaknya.
Maka, dia memberi nasihat kepada anaknya, 揝aid, Anakku, sudah saatnya kamu mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Seorang teman baik, yang akan membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga.?
Said tersentak mendengar perkataan ayahnya. 揂pa maksud Ayah dengan teman yang bisa diajak bercinta untuk surga??tanyanya dengan nada penasaran.
揇ia adalah teman sejati yang benar-benar mau berteman denganmu, bukan karena derajatmu, tatapi karena kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keikhlasan hati. Dia mencintaiumu karena Allah. Dan Dengan dasar itu kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan karena Allah. Kekuatan cinta kalian akan melahirkan kekuaan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk surga.?
揃agaimana cara mencari teman seperti itu, Ayah??tanya Said.
Sang raja menjawab, 揔amu harus menguji orang yang hendak kau jadikan teman. Ada sebuah cara menarik untuk menguji mereka. Undanglah siapapun yang kau anggap cocok menjadi temanmu untuk makan pagi di sini, di rumah kita. Jika sudah sampai di sini, ulurlah dan perlamalah waktu penyajian makanan. Biarkan mereka semakin lapar. Lihatlah kemudian apa yang mereka perbuat. Saat itu, rebuslah tiga buitr telur. Jika dia tetap bersabar, hidangkanlah tiga telur itu kepadanya. Lihatlah, apa yang kemudian mereka perbuat! Itu cara yang paling mudah bagimu. Syukur jika kau bisa mengetahui perilakunya lebih dari itu.?
Said sangat gembira mendengar nasihat ayahnya. Dia pun mempraktekkan cara mencari teman sejati yang cukup aneh itu. Mula-mula ia mengundang anak-anak para pembesar kerajaan satu per satu. Sebagian besar dari mereka marah-marah karena hidangnya tidak keluar-keluar. Bahkan, ada yang pulang tanpa pamit dengan hati kesal, ada yang memukul-mukul meja, ada yang melontarkan kata-kata tidak terpuji, memaki-maki karena terlalu lama menunggu hidangan.
Diantara teman anak raja itu, ada seorang bernama Adil. Dia anak seorang menteri. Said melihat sepertinya Adil anak yang baik hati dan setia. Maka dia ingin mengujinya. Diundanglah Adil untuk makan pagi. Adil memang menunggu keluarnya hidangan dengan setia. Setelah dirasa cukup, Said mengeluarkan sebuah piring berisi tiga telur rebus.
Melihat itu, Adil berkata keras, 揌anya ini sarapan kita? Ini tidak cukup mengisi perutku!?
Adil tidak mau menyentuh telur itu. Dia pergi begitu saja meniggalkan Said sendirian. Said diam. Dia tidak perlu meminta maaf kepada Adil karena meremehkan makanan yang telah dia rebus dengan kedua tangannya. Dia mengerti bahwa Adil tidak lapang dada dan tidak cocok untuk menjadi teman sejati.
Hari berikutnya, dia mengundang anak seorang saudagar terkaya. Tentu saja anak saudagar itu sangat senang mendapat undangan makan pagi dari anak raja. Malam harinya, sengaja ia tidak makan dan melaparkan perutnya agar paginya bisa makan sebanyak mungkin. Dia membayangkan makanan anak raja pasti enak dan lezat.
Pagi-pagi sekali, anak saudagar kaya itu telah datang menemui Said. Seperti anak-anak sebelumnya, dia menunggu waktu yang lama sampai makanan keluar. Akhirnya, Said membawa piring dengan tiga telur rebus di atasnya.
揑ni makanannya, saya ke dalam dulu mengambil air minum.?Kata Said seraya meletakkkan piring itu di atas meja.
Lalu, Said masuk kedalam. Tanpa menunggu lagi, anak saudagar itu langsung malahap satu persatu telur itu. Tidak lama kemudian, Said keluar membawa dua gelas air putih. Dia melihat ke arah meja ternyata tiga telur itu telah lenyap. Ia kaget.
揗ana telurnya??tanya Said pada anak saudagar. 揟elah aku makan.?揝emuanya??揧a, habis aku lapar sekali.?
Melihat hal itu Said langsung tahu bahwa anak saudagar itu juga tidak bisa dijadikan teman setia. Dia tidak setia. Tidak bisa merasakan suka dan duka bersama. Sesungguhnya, Said juga belum makan apa-apa.
Said merasa jengkel kapada anak-anak di sekitar istana. Mereka semua mementingkan diri sendiri. Tidak setia kawan. Tidak bisa merasakan suka dan duka bersama. Akhirnya, Said meminta izin kepada ayahnya untuk pergi mencari teman sejati.
**** Akhirnya, Said berpikir untuk mencari teman di luar istana. Kemudian, mulailah Said berpetualang melewati hutan, ladang, sawah, dan kampung-kampung untuk mencari seorang teman yang baik.
Sampai akhirnya, di suatu hari yang cerah, dia bertemu dengan anak seorang pencari kayu yang berpakaian sederhana. Anak itu sedang memanggul kayu bakar. Said mengikutinya diam-diam sampai anak itu tiba di gubuknya. Rumah dan pakaian anak itu menunjukkan bahwa dia sangat miskin. Namun, wajah dan sinar matanya memancarkan tanda kecerdasan dan kebaikan hati. Anak itu mengambil air wudhu, lalu shalat dua rakaat. Said memerhatikannya dari balik rumpun pepohonan.
Selesai salat, Said datang dan menyapa, 揔awan, kenalkan namaku Said. Kalau boleh tahu, namamu siapa? Kau tadi shalat apa??
揘amaku Abdullah. Tadi itu shalat dhuha.?
Lalu, Said meminta anak itu agar bersedia bermain dengannya dan menjadi temannya.
Namun, Abdullah menjawab, 揔ukira kita tidak cocok menjadi teman. Kau anak orang kaya, malah mungkin anak bangsawan. Sedangkan aku, anak miskin. Anak seorang pencari kayu bakar.?
Said menyahut, 揟idak baik kau mengatakan begitu. Mengapa kau membeda-bedakan orang? Kita semua adalah hamba Allah. Semuanya sama, hanya takwa yang membuat orang mulia di sisi Allah. Apa aku kelihatan seperti anak yang jahat sehingga kau tidak mau berteman denganku? Kau nanti bisa menilai, apakah aku cocok atau tidak menjadi temanmu.?
揃aiklah kalau begitu, kita berteman. Akan tetapi, dengan syarat hak dan kewajiban kita sama, sebagai teman yang seia-sekata.?
Said menyepakati syarat yag diajukkan oleh anak pencari kayu itu. Sejak hari itu, mereka bermain bersama; pergi ke hutan bersama ,memancing bersama, dan berburu kelinci bersama. Anak tukang kayu itu mengajarinya berenang di sungai, menggunakan panah dan memanjat pohon di hutan. Said sangat gembira sekali berteman dengan anak yang cerdas, rendah hati, lapang dada dan setia. Akhirnya, dia kembali ke istana dengan hati gembira.
Hari berikutnya, anak raja itu berjumpa lagi dengan teman barunya. Anak pencari kayu itu langsung mengajaknya makan di gubuknya. Dalam hati, Said merasa kalah, sebab sebelum dia mengundang makan, dia telah diundang makan.
Di dalam gubuk itu, mereka makan seadanya, sepotong roti, garam, dan air putih. Namun, Said makan dengan sangat lahap. Ingin sekali rasanya dia minta tambah kalau tidak mengingat, siapa tahu anak pencari kayu ini sedang mengujinya. Oleh karena itu, Said merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya.
Selesai makan, Said mengucapkan hamdalah dan tersenyum. Setelah itu, mereka kembali bermain. Said banyak menemukan hal-hal baru di hutan, yang tidak dia dapatkan di dalam istana. Oleh temannya itu dia diajari untuk mengenali dan membedakan jenis dedaunan dan buah-buahan di hutan; antara daun dan buah yang bisa dimakan, yang bisa dijadikan obat, serta yang beracun.
揇engan mengenal jenis buah dan dedaunan di hutan secara baik, kita tidak akan repot jika suatu kali tersesat. Persediaan makanan ada di sekitar kita. Inilah keagungan Allah!?kata anak pencari kayu.
Seketika itu, Said tahu bahwa ilmu tidak hanya dia dapat dari madrasah seperti yang ada di ibukota kerajaan ilmu ada di mana-mana. Bahkan, di hutan sekalipun. Hari itu, Said banyak mendapatkan pengalaman berharga.
Ketika matahari sudah condong ke Barat, Said berpamitan kepada sahabatnya itu untuk pulang. Tidak lupa, Said mengundangnya makan di rumahnya besok pagi. Lalu, dia memberikan secarik kertas pada temannya itu.
揚ergilah ke ibu kota , berikan kertas ini kepada tentara yang kau temui di sana . Dia akan mengantarkanmu ke rumahku,?kata Said sambil tersenyum.
揑nsya Alloh aku akan datang.?Jawab anak pencari kayu itu.
***** Pagi harinya, anak pencari kayu sampai juga di istana. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Said adalah anak raja. Mulanya, dia ragu untuk masuk istana. Akan tetapi, jika mengingat kebaikan dan kerendahan hati Said selama ini, dia berani masuk juga.
Said menyambutnya dengan hangat dan senyum gembira. Seperti anak-anak sebelumnya yang telah hadir di ruang makan itu. Said pun menguji temannya ini. Dia membiarkannya menunggu lama sekali. Namun, anak pencari kayu itu sudah terbiasa lapar. Bahkan, dia pernah tidak makan selama tiga hari. Atau, terkadang makan daun-daun mentah saja. Dia hanya berpikir, seandainya semua anak bangsawan bisa sebaik anak raja ini, tentu dunia akan tentram.
Selama ini, dia mendengar bahwa anak-anak pembesar kerajaan senang hura-hura. Namun, dia menemukan seorang anak raja yang santun dan shalih.
Akhirnya, tiga butir telur masak pun dihidangkan. Said mempersilahkan temannya untuk memulai makan. Anak pencari kayu bakar itu mengambil satu. Lalu, dia mengupas kulitnya pelan-pelan. Sementara Said mengupas dengan cepat dan menyantapnya. Lalu dengan sengaja Said mengambil yang ketiga, mengupasnya dengan cepat dan melahapnya. Temannya selesai mengupas telur. Said ingin melihat apa yang akan dilakukan temannya dengan sebitur telur itu, apakah akan dimakannya sendiri atau??
Anak miskin itu mengambil pisau yang ada di dekat situ. Lalu, dia membelah telur itu jadi dua. Yang satu dia pegang dan yang satunya lagi, dia berikan kepada Said. Tidak ayal lagi, Said menangis terharu.
Lalu Said pun memeluk anak pencari kayu bakar itu erat-erat seraya berkata. 揈ngkau teman sejatiku! Engkau teman sejatiku! Engkau temanku masuk surga.?
Sejak itu, keduanya berteman dan bersahabat dengan sangat akrab. Persahabatan meraka melebihi saudara kandung. Mereka saling mencintai dan saling menghormati karena Alloh swt.
Karena kekuatan cinta itu mereka bahkan sempat bertahun-tahun mengembara bersama untuk belajar dan berguru kepada para ulama yang tersebar di Turki, di Syiria, di Irak, di Mesir dan di Yaman.
Setelah berganti bulan dan tahun, akhirnya keduanya tumbuh dewasa. Raja yang adil, ayah Said meninggal dunia. Akhirnya, Said diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya. Menteri yang pertama kali dia pilih adalah Abdullah, anak pencari kayu itu. Abdullah pun benar-benar menjadi teman seperjuangan dan penasihat raja yang tiada duanya.
Meskipun telah menjadi raja dan menteri, keduanya masih sering malakukan shalat tahajud dan membaca Al-Quran bersama. Kecerdasaan dan kematangan jiwa keduanya mampu membawa kerajaan itu maju, makmur, dan jaya.--- baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.---
Sumber : Ketika Cinta Berbuah Surga - Karya Habiburrahman El Shirazy
»»  READMORE...

Monday, August 13, 2007

6 kebaikan makan buah

0 comments

6 kebaikan makan buah
kebiasaannya banyak orang mengamalkan makan nasi terlebih dahulu sebelum mengambil buah-buahan sebagai pencuci mulut.Walaupun hal itu bukan sesuatu kesalahan akan tetapi alangkah baiknya kalau kita tahu system pencernaan lebih lancer disarankan lebih baik mengambil buah-buahan 10 minit sebelum makan nasi atau makan berat yang lain, buah yang paling sesuai dimakan sebelum mengambil nasi diantaranya tembikai, orange, mangga dan sebagainya. Dipercayai kesemua buah-buahan yang disebutkan dapat memberikan tenaga yang kita perlukan setiap hari. Sememangnyalah manfaat buah-buahan amat banayk sekiranya anda rajin mengamalkanya. Berikut adalah kebaikan makan buah sebelum makan nasi

- Mengandungi banyak air
Tubuh manusia memerlukan banyak air. Secara logikanya, jika kita memakan makanan yang mengandung banyak kandungan airnya sebagaimana buah-buahan, sebenarnya membantu badan untuk berfubgsi lebih baik
-Bebas kolesterol
Anda pasti tahu bahwa kebanyaknya koresterol dalam tubuh kita tidak baik untuk kesehatan. Disinilah buah-buahan berperan besar karna ia tidak mengandungi kolesterol. Tanpa disedari, produk yang berasaskan ternakan seperti daging dan hasil tenusu yang menyumbang ke arah kolesterol jahat dalam tubuh.
- Mengembangkan memori
Ambil perhatian dalam kenyataan ini : buah-buahan sebagai pelincir bagi fungsi otak. Amat baik sekiranya kita memakan buah-buahan setiap hari. Ini adalah karena, ia membawa kesan positif terhadap perkembengan minda. Ia juga membantu anda dalam mengingati maklumat dengan mudah dan cepat.
-Kesan menyembuhkan
Ada kenyataanya yang menyatakan bahwasanya jika seseorang dilanda kemurungan mampu mengatasi masalah tersebut dengan hanya mengkonsumsi buah-buahan segar secara konsisten. Teryata dengan memakan buah-buahan ia dapatmemberi kesan menyembuhkan di samping bertindak sebagaipenyembuh paling mudah bagi lawan penyakit
- Tidak mahal
Adakah anda berpendapat bahwasannya buah-buahan itu termasuk sesuatu yang mahal? Perhatikan pula berapa banyak yang anda telah habiskan untuk membeli makanan yang tidak berkasiat sebelum ini ¿ cobalah untuk menggantikan semua pembelanjaan tersebut dengan membeli buah-buahan kegemaran anda
-Mengandungi serat
Kita semua mengetahui bahwsannya diet yang bsihat memerlukan banyak kandungan serat. Ia bukan saja mengurangi resiko terkena penyakit jantung malah mempunyai banyak manfaat lain, buah jga mengandung serat yang tinggi. Jadi , nikmatilah sekurang-kurangnya sebiji buah mulai hari ini.
Semoga bermanfaat................
»»  READMORE...

Bicara hati seorang wanita

0 comments
Segala puji bagi Tuhan semesta Alam karena telah menjadikan aku seorang perempuan yang di ciptakan dari tulang rusuk adam dengan seindah kejadian, tulang bengkok yang kau ubah dengan kekuatan perasaan mengatasi akal pikiran sebagai pikiran dan anugrah hasil doa seorang lelaki namun, biarlah kejadianku memberi guna yang ada manfaatnya.
Kiranya aku seorang istri kurniakanlah aku kekuatan untuk menjadi tulang belakang seorang suami,mengembang perjuangan di sayap kiri dengan kelembutan yang melayakan aku menjadi seorang teman setia, penyejuk mata, Pembina semangat, penguat jiwa seanggun pribadi siti khadijah sumber ketenangan Muhammad utusan Allah.
Bebas jiwa dari belenggu perasaan keperempuanan yang dimiliki nafsu merdeka dari kepentingan pribadi setulus siti fatimah yang sering ditinggalkan suami, saidina Ali diantar kepergiannya tanpa bertanya “kapan akan pulang? “ dan disambut kepulanganya dengan khidmay bersulamkan kemesraan
Rumah tangga adalah surga , tempat suburnya cinta ketuhanan akal yang tunggal tidak bisa dibiarkan hanya berkecimpung dengan periuk dan disebalik lipatan kain anak-anaknya. Menjangkau kebangkitan islam di jagat raya menjadi pentadbir disebalik tadbir.
Namun siapakah aku untuk memiliki watak wanita solehah pendamping nabi, karma berkaratnya mazmumah yang bersarang di hati” namun kurniakanlah aku sekeping hati yang senantiasa insyaf hak seorang suami tidak mungkin dapat dipenuhibiar telah kujilati nanahnya yang berlelehan dan telahku tadahkan wajah untuk mengusap debu di telapak kaki
Dan sememangnya aku mengimpikan watak seorang ibu yang bakat melahirkan putra-putri secekap mus’ab bin ja’far yang mengadai dunia demi kasih tuhannya segigih jubair ibn awwan yang diangkat rosul sebagai ‘hawarijnya’ hasil didikan ibunya yang setelah melalui zaman kanak-kanak yang yatim dan kekurangan memiliki putrid setabah dan seteguh st masyithoh rela di rebus demi mempertahankan iman atau sesuci maryam yang seluruh hidupnya mengabdi kepada Allah
Meskipun aku bukan ibu yang memiliki pribadi semurni siti fatimah, ibu syeikh addul khadir jailani , yang tiap tetes darahnya mampu berzikir kehadirat Allah
Aku berharap zuriatku dapat menampilkan mujahid yang rindu memburu syahid srikandi yang memakmurkan muka bumi Allah dengan kesolehan
»»  READMORE...

Al-miZaN dAlaM iNgAtAnKoe..........

0 comments
Al- miZaN..................
nama itu seolah masih melekat di ingatanku, entah berapa lama aku tlah meninggalkanmu begitu banyak kenangan di dalamnya suka duka kehidupan, cobaan, kesedihan, kegembiraan, kesuksesan, kebersamaan yang tak dapat di lupakan. entah kemanakah sahabat-sahabat seperjuanganku yang dulu menangis bersama dan tertawa bersama, memperjuangkan kehormatan kelas akhir kita, walaupun ada sesekali dari mereka bertanya kabarku.......
aku rindu mizan dengan udara pagi yang segar, suara mudir menjadi imam, hiruk pikuk tolabah mendengar lonceng berbunyi, dan suara langkah kaki yang bergerak cepat semua begitu rutin terjadi setiap hari,
rindu akan celotehan murid-murid yang memanggilku "ustadzah", dengan cerita-cerita dan tingkah mereka mereka yang membuatku tak henti tersenyum walaupun sesekali mereka melatihku untuk bersabar menghadapi ulah yang mereka buat.
rindu akan guru-guru mizan yang senantiasa meluangkan waktunya untuk para pelajarnya
rindu juga dengan alam mizan yang senantiasa dihiasi hijaunya dedaunan hijau............
yang jelas aku lagi rindu banget sama mizanku..........
»»  READMORE...

keterasingan tak berpintu

0 comments
Bila dengan dekat kau begitu asing mengapa dengan jauh kita begitu akrab
Bila saja dengan memiliki bias bahagia
Mengapa aku tak bis ameraih senyummu

Bila dengan orang lain aku kekasihmu
Mengapa dengan menjadi diriku sendiri
Aku harus meupakanmu

Di hadapanmu aku tak berarti apa-apa
Tapi di belakangmu aku adalah harapan
Situasi yang aneh yang membuat hidupku bahagia sekaligus sedih
Kita telah menyatu pada derit keterasingan tak berpintu
Keterasingan tak berpintu……….?????

Analogi perjalanan hati yang teramat jauh
Ada harapan, putus asa dan sedih
Kadang berlari, berjalan tertatih-tatih,
Merangkak kadang berhenti tiba-tiba
Semuanya perjalanan hati tuk menggampaimu

Keterasingan tak berpintu……….?????
Analogi perjalanan teramat jauh
Tapi sebuah perjalanan dan perbekalan
Akan menemukan makna dan………………
di ujung perjalanan sebuah waktu akan memberikan jawaban
keterasingan akan membuka pintu
pintu terbukanya hati untuk seseorang
yang tercipta dan hak yang menjadi miliku

lewat perenungan dan komunikasi
dengan yang punya hak akan hidup
melalui sepinya malam dan
penyerahan diri pintu akan terbuka
keterasingan akan menjadi keterdekatan



قال رسول الله : خير الاصحاب عندالله خيرهم لصاحبه
»»  READMORE...

sehat ala rosullulah

0 comments
SEHAT ALA ROSULULLAH S. A. WA
Rosulullah Saw bersabda : mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih di cintai dari pada mukmin yang lemah (HR Muslim)
Bagaiman agar senantiasa sehat seperti rosulullah? Ini dia resepnya ;
Selalu bangun sebelum subuh
Rosulullah selalu mengajak umatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan solat subuh dan solat fardu, shalat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain
berlimpah pahala dri Allah
kesegaran udara subuh yang bagus untuk kesehatan/ terapi penyakit
memperkuatkan pikiran dan menyehatkan perasaan

Aktif menjaga kebersihan
Rosul slalu senantiasa rapi, dan bersih. Setiap hari jumat atau kamis beliau mencuci rambut-rambberbaring
ut halus dipipi, slalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi.” Mandi pada hari jum’at adalah wajib bagi orang-orang dewasa, demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-harum(HR Muslim)
Tidak pernah banyak makan
Sabda Rosul : kami adalah segolongan umat yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan tidak terlalu kekenyang (muttafakun Alaih)
Ketauilah bahwa dalam tubuh manusia terdapat tiga ruang untuk tiga benda : sepertiga untuk udara, sepertiga lainnya untuk makanan, bahkan ada satu tarbiyah khusus bagi umat islam dgn adanya puasa ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.

Gemar berjalan kaki
Rosul selalu berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. dengan berjalan kaki keringat akan mengalir dan pori-poriterbuka dan juga peredaran darah akan menjadi lancer dan ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

Tidak pemarah
Nasihat rosulullah : “jangan marah” di ulangi sampai 3 kali. Ini menunjukan hkikat kesehatan dan kekuatan muslim bukanlah terletak pada jasadiah saja, tetapi lebih jauh dilandasi olehkebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi untuk menahan marah :
mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan apabila duduk maka ia berbaring
Membaca ta’awudz, karna manusia itu berasal dari syaithon
Segerlah berwudhu
Shalat dua rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

Optimis dan tidak putus asa
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SAW

Tak pernah iri hati
Untuk menjaga kestabilan hati dan kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventive yang sangat tepat
»»  READMORE...

pesanan ulama

0 comments
Hayatilah pesanan – pesanan ini............semoga ia bermanfaat untuk diri kita penuhilah dirimu dengan ma’rifat kepada Allah, cintailah Rabbmu niscaya engkau akan temui kebahagian..........
Waspadalah dengan lisanmu karena bahayanya cukup berat, membawa mudahnya terjerumus ke dalam api neraka.ketauilah bahwa sesungguhnya setiap patah perkataan akan dihitung secara halus kecuali amal ma’ruf, nahi munkar dan dzikrullah.
Awasilah mata dan telingamu karna ia adalah pintu masuk syaithon ke dalam hati. Awaslah karena apabila ia sampai kepada hati maka ia akan memberi kesan walaupun sedikit. Hubungkanlah keduanya dengan Allah, niscaya kamu akan mendengar perkara yang baik.
Janganlah biarkan hatimu sayang dengan dunia, karna sakit untukmu keluarkannya, rasailah ketinggian dan kesempurnaanmu dengan melihat kekuasaan Allah dan ayat-ayatb Allah.
Peliharalah kebersihan zahir dan batinmu dalam keadaan senantiasa berwuduk lalu shalaylah dua rakaat sekiranya engkau mampu istiqomah.
Kurangkanlah makan karna sekiranya banyak makan, banyak mendatangkan hadas dan sukar untuk bangun malam hari.
Sabarlah dalam memohon keampunan Rabbmukarena dosa itu sukar untuk di keluarkan sebagaimana mengeluarkan racun dari badan.
Jangan berangan-angan kosong karena ia akan membuka pintu syaithon dan akan membawa kepada cinta dunia seperti barah yang merebak amat sukar dirawat kembali...
Bersihkanlah hatimu dari sikap was-was terhadap Allahkarna itulah kunci penipuan syaithan dan kelalaian
Wahai saudara/i janganlah mensia-siakan napasmu dengan perkara yang sia-siakarna denyut nadi itulah masa kehidupan yang singkat ini.........
»»  READMORE...
 

::....mEngGapAiRidhAiLaHi..::: hanya sebuah coretan kecil dari berlembar-lembar cerita yang kulalui Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template